[Kelas Pagi] Kepercayaan vs Ketidakpercayaan

Oleh:
ANENDA BAGUS S. GANESHA (2022)  
ANDRI KURNIAWAN (2022)

(Psikologi Perkembangan)

Definisi Trust VS Mistrust (Thahir, 2018, hlm. 33)

  • Trust vs Mistrust (Kepercayaan vs Ketidakpercayaan) yang dijelaskan oleh Erik Erickson merupakan fase perkembangan psikososial pada masa bayi (infancy).
  • Perilaku bayi didasari oleh dorongan mempercayai atau tidak mempercayai orang-orang di sekitarnya. 
  • Dia sepenuhnya mempercayai orangtuanya, tetapi orang yang dianggap asing dia tidak akan mempercayainya. 
  • Oleh karena itu kadang-kadang bayi menangis bila digendong oleh orang yang tidak dikenalnya. 
  • Dia bukan saja tidak percaya kepada orang-orang yang asing tetapi juga kepada benda asing, tempat asing, suara asing, perlakuan asing dan sebagainya. 

Usia Tahap Trust VS Mistrust (Papalia, dkk., 2015, hlm. 202)

  • Tahap ini berlangsung pada masa oral, kira-kira terjadi sampai umur 18 bulan. 
  • Pada masa ini, mereka mengembangkan suatu perasaan percaya terhadap individu dan objek dalam dunia mereka.
  • Tugas mereka adalah menyeimbangkan antara trust/percaya (membentuk hubungan dekat) dan mistrust/tidak percaya (memungkinkan untuk melindungi diri mereka sendiri)

Implikasi Trust VS Mistrust di masa Depan (Permana, 2020)

  • Tahapan ini dapat berdampak pada kondisi mental anak di masa depan. 
  • Rayi T. Sari, seorang psikolog klinis anak menjelaskan bahwa jika ada orangtua di dekat anak, anak tidak mau dekat-dekat tapi jika orangtua pergi anak itu akan mencari, bisa jadi trust-nya tidak tumbuh sejak dini.

Lanjutan Implikasi Trust VS Mistrust dimasa Depan (Putri, 2021)

  • Anak-anak yang memiliki masalah dengan isu Trust vs Mistrust ini cenderung akan tumbuh menjadi pribadi yang gemar curiga, kurang percaya diri, dan seringkali takut untuk mencoba hal baru. 
  • Apabila orangtua atau pengasuhnya sering membohongi, dia jadi tidak bisa membedakan mana saat-saat orangtuanya berbohong dan mana saat-saat orang tuanya berkata jujur. Alhasil, rasa kepercayanya kepada orangtua semakin berkurang sebab dia seringkali dikecewakan.

SUMBER REFERENSI

Papalia, Diane E., Ruth Duskin Feldman, dan Gabriela Martorell. (2015). Menyelami Perkembangan Manusia (Edisi 12: Buku 1). Terjemahan: Fitriana Wuri Herarti. Depok: Penerbit Salemba Humanika

Permana, Rizki Wahyu. (2020). “Kenali Munculnya Perasaan Trust dan Mistrust Anak di 1000 Hari Pertama”. [Online] Diakses dari https://www.merdeka.com/sehat/kenali-munculnya-perasaan-trust-dan-mistrust-anak-di-1000-hari-pertama.html 

Putri, Indi Ayu. (2021). “Trust vs Mistrust pada Bayi, Apakah Mereka Bisa Dibohongi?”, [Online] Diakses dari https://www.kompasiana.com/indiayuputri3667/616714750101900ebd381f42/trust-vs-mistrust-pada-bayi-apakah-mereka-bisa-dibohongi?page=2&page_images=1 

Thahir, Andi. (2018). Psikologi Perkembangan. Lampung: Aura Publishing.