Mengenal Stres

Desember 5, 2022

Apa yang terlintas dalam pikiran kita ketika mendengar kata stres? Stigma yang kita ketahui stres selalu dikatikan dengan orang yang memiliki kelainan jiwa, atau orang yang terlihat pusing, mumet bahkan sudah hampir kehilangan kesadaran serta akalnya pun dikatakan orang stres. Jadi apakah stres itu?

Hampir setiap peneliti mengenai stres masih belum menemukan benang merah yang dapat didefinisikan dengan tepat dan akurat, pasanya hampir keseluruhan menangkap bahwa stres merupakan suatu pengalaman yang digambarkan negatif. Menurut Hans Seley (1972) stres didefinisikan sebagai respon non spesifik tubuh terhadap setiap tuntutan yang dibuat diatasnya. Stres-pun tidak hanya dirasakan manusia setiap makhluk hidup-pun merasakan stres. Mengapa stres dikatakan sebagai respon non spesifik karena stres tidak hanya menyerang soal mental saja, namun bisa mencakup segala aspek seperti fisik.

Mengapa dinamakan respon non spesifik juga dikarenakan stimulus setiap individu itu berbeda, maka dari itu stres bersifat subjektif. Setiap individu akan mengalami stres dari waktu ke waktu dan jika digambarkan mengenai stres individu cenderung menggambarkannya dengan menjelaskan perilaku yang mereka alami dan rasakan. Jadi sebenarnya stres itu adalah ketika kita dihadapkan oleh suatu kondisi dan situasi baru yang biasanya akan menimbulkan masalah, dan ketika kita tidak dapat mengatasinya maka masalah itu akan menjadi suatu beban untuk kita.

Jadi, suatu kondisi dinamakan stres ketika masalah yang kita hadapi lebih besar dari pada kemampuan kita dalam mengatasinya. Namun menurut Hans seley letaknya menurut saya berada ditengah, karena stres digambarkan sebagai suatu start dan bagaimana keputusan kita. Ketika stres digambarkan sebagai suatu negatif/ganguan psikologis hal itu namakan distres, sedangkan stres yang dijadikan sebagai pecutan semangat dan motivasi maka itu disebut eustres.

Terdapat gejala-gejala yang dapat dilihat jika individu mengalami stres. Gejala ini terlihat dari dua sisi yaitu dari fisik dan psikis (Yusuf, 2018). Adapun gejala-gejala dari stres sebagai berikut

  1. Gejala fisik diantaranya, sakit kepala, sakit lambung, hipertensi, sakit jantung, jantung berdebar, insomnia, mudah Lelah, keluar keringat dingin, kurang selera makan, dan sering buang air kecil.
  2. Gejala Psikis, diantarnya gelisah atau cemas, kurang dapat berkonsentrasi belajar atau bkerja, sikap apatis, sikap pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu Bahasa, malas belajar atau bekerja, seiring melamun, dah sering marah-marah atau bersikap agresif.

Referensi:

Yusuf, S.L.N. (2018). Kesehatan Mental Perspektif Psikologis dan Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung. https://qr.ae/prRqRz