Subjective Well-Being

Tena Syifaurrohmah

Pertama kali dikembangkan oleh Edward Francis Diener pada tahun 1984. Subjective well-being (SWB) didefinisikan sebagai penilaian pribadi mengenai kepuasan hidup, baik kepuasan hidup secara umum maupun yang lebih spesifik. Menurut Diener (1984) Subjective well-being adalah kebahagiaan ketika kita berpikir dan merasakan bahwa kehidupan kita berjalan sangat baik.

Komponen Subjective Well-Being :

  1. Dimensi Afektif. Dimensi yang menekankan dimensi yang menekankan kepada pengalaman emosi yang menyenangkan baik yang saat ini sering dialami oleh seseorang ataupun hanya berdasarkan penilaiannya. Individu akan bereaksi dengan emosi ketika mereka menganggap sesuatu yang baik terjadi pada diri mereka dan bereaksi dengan emosi negatif ketika menganggap sesuatu yang buruk terjadi pada mereka. Dengan demikian mood bukan hanya baik atau buruk dan emosi bukan hanya positif atau negatif, namun juga mengindikasikan apakah kejadian itu diharapkan atau tidak (Diener, 2003).
  2. Dimensi Kognitif. Dimensi Kognitif merupakan dimensi yang berkaitan dengan indikator kepuasan hidup individu yang digambarkan sebagai penilaian kognitif individu mengenai hidupnya secara keseluruhan maupun kepuasan dalam bidang- bidang tertentu. Diener (1985) menyatakan bahwa individu yang puas akan kehidupannya adalah individu yang menilai bahwa kehidupannya memang tidak sempurna namun sesuatunya berjalan dengan baik, selalu mempunyai keinginan untuk berkembang, dan menyukai tantangan.

It appears that the way people perceive the world is much more important to happiness than objective circumstances

Ed Diener

Referensi

  • Diener. E., Scollon, C.N., & Lucas, R.E. (2003). The Eveloping Concept of Subjective Well-Being: The Multifaceted nature of happiness. Advances in Cell Aging amd Gerontology. 15. 187-215. Diener, E. (1984). Subjective well-being. 542-575.
  • Psychological Bulletin, 95, Diener, E. D., Emmons, R. A., Larsen, R. J., & Griffin, S. (1985). The satisfaction with life scale. Journal of personality assessment, 49(1), 71-75.