2018
Dr. Tina Hayati Dahlan, S.Psi., M.Pd., Psikolog, Prof. Dr. A. Juntika Nurihsan, M.Pd., Merryana Kurnia, S.T., Nabila Khoirunnisa, S.Ag., Rahma Talitha, S.Psi., Jasmine Safitri, S.Psi., Listia Fitriani, S.Psi.
Sumber Dana: UPI
Abstrak: Tuntutan remaja akan otonomi dan tanggung jawab merupakan persoalan universal pada banyak orang tua. Di satu sisi, sejalan dengan tugas perkembangan remaja, mereka menuntut pengakuan sebagai individu yang mandiri, namun di sisi lain, mereka masih menunjukkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap orang tuanya. Hal ini dapat menimbulkan banyak konflik antara orang tua dan remaja. Dalam taraf tertentu, konflik diyakini dapat mempermudah remaja dalam menghadapi transisi dari remaja yang tergantung pada orang tua menjadi remaja yang mandiri. Namun demikian, pengelolaan yang kurang tepat dalam mengatasi konflik remaja-orang tua, dapat memiliki dampak negatif bagi perkembangan remaja.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang resolusi konflik berbasis mindfulness untuk orang tua dan remaja sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan hubungan orang tua dan remaja. Praktik mindfulness dalam penelitian ini melibatkan kesadaran, pengamatan, dan penggambaran perilaku dengan cara yang tidak menghakimi, dengan mengadopsi 9 aspek kunci intervensi berbasis mindfulness (Kabat-Zinn, 1990), yaitu: (1) sikap bijaksana dan netral (tidak berpihak) pada situasi yang dialami, (2) kesabaran dan ketenangan menghadapi situasi yang menekan, (3) kesediaan menerima kemungkinan-kemungkinan baru secara terbuka, (4) kesediaan melihat situasi seolah-olah untuk pertama kalinya, (5) kepercayaan pada diri dan orang lain dalam mengatasi situasi sulit, (6) tidak memaksakan diri untuk mengendalikan situasi sesuai keinginan, (7) kesediaan untuk melihat diri dan situasi sebagaimana adanya hingga memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi, (8) merelakan situasi terjadi sebagaimana adanya, dan (9) sikap bersyukur atas pengalaman yang pelik/tidak diinginkan dan mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Pelaksanaan penelitian ini meliputi tahapan: 1) asesmen dan focused-group discussion tentang resolusi konflik yang dinilai efektif sebagai pijakan untuk merancang resolusi konflik berbasis minfulness, dan 2) perancangan resolusi konflik berbasis mindfulness. Dalam laporan ini, peneliti hanya akan menyajikan data hasil self report mengenai sumber-sumber dan resolusi konflik orang tua dengan remaja yang dijaring melalui open-ended question yang diisi 259 remaja. Data dianalisis dengan menggunakan analisis isi dan human coder.
Kata kunci: resolusi konflik, mindfulness, orang tua dan remaja.