PROGRAM MINDFUL PARENTING UNTUK MENINGKATKANKETERAMPILAN PENGASUHAN WALI ASUH DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF ANAK PANTI ASUHANDI KOTA BANDUNG

2018

Dr. Tina Hayati Dahlan, M.Pd., Psikolog, Dr. Viena Rusmiati Hasanah, S.IP., M.Pd., Diah Zaleha Wyandini, S.Psi., M.Si

Sumber Dana: Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Abstrak: Penelitian tahun kedua dari 2 tahun penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan mindful parenting terhadap peningkatan keterampilan pengasuhan wali asuh dan kesejahteraan subjektif anak asuh di panti asuhan berbasis Islam di Kota Bandung. Program mindful parenting dalam penelitian ini mengembangkan dari program Bögels & Restifo (2014), yang berlandaskan sentuhan Islami karena target panti asuhan sebagai sasarannya berbasis Islam. Yang dimaksud dengan mindful parenting dalam penelitian ini adalah pengasuhan yang menggunakan kesadaran terhadap diri sendiri dan pengalaman diri selama mengasuh anak sehingga diharapkan dapat mengantarkan diri sendiri dan anak asuh mencapai kepuasaan dan kebahagian hidup. Program mindful parenting akan dilaksanakan dalam kelompok dalam 4 pertemuan (2x/minggu). Setiap sesi akan diakhiri dengan pekerjaan rumah dalam bentuk latihan sehari-hari yang dipelajari di setiap sesi. Evaluasi terhadap praktek di rumah dilakukan dengan menggunakan self-report dan self-monitoring. Self report digunakan untuk mencatat pengalaman dan keterampilan mengasuh anak, sementara pemantauan diri digunakan untuk menilai keterampilan yang dipraktekkan dalam skala 1 (tidak terampil) sampai 5 (sangat terampil). Keterampilan pengasuhan yang dimaksud dalam penelitian ini mengadopsi dari 9 aspek kunci intervensi berbasis mindfulness (Kabat-Zinn, 1990), yang meliputi: (1) sikap bijaksana dan netral (tidak berpihak) pada situasi yang dialami, (2) kesabaran dan ketenangan menghadapi situasi yang menekan, (3) kesediaan menerima kemungkinan-kemungkinan baru secara terbuka, (4) kesediaan melihat situasi seolah-olah untuk pertama kalinya, (5) kepercayaan pada diri dan orang lain dalam mengatasi situasi sulit, (6) tidak memaksakan diri untuk mengendalikan situasi sesuai keinginan, (7) kesediaan untuk melihat diri dan situasi sebagaimana adanya hingga memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang sebenarnya terjadi, (8) merelakan situasi terjadi sebagaimana adanya, dan (9) sikap bersyukur atas pengalaman yang pelik/tidak diinginkan dan mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. Dalam laporan ini, data yang disajikan baru sampai data hasil focused group design (FGD) tentang program mindful parenting dan desain eksperimen program tersebut; selain data tersebut, juga diperoleh data baseline sebelum wali asuh memperoleh pelatihan mindful parenting dan menerapkan mindful parenting dalam pengasuhan anak asuh. FGD dilakukan sebanyak dua kali yang dihadiri oleh psikolog klinis, psikolog pendidikan, psikolog olah raga, pakar berlatar belakang tarbiyah, orangtua, praktisi parenting, trainer yoga/pilates, wali asuh panti asuhan Islam. FGD diikuti dengan pemeriksaan revisi program dan instrumen yang akan digunakan sebelum dan selama program mindful parenting dilaksanakan. Hasil FGD menunjukkan bahwa program mindful parenting perlu diperbaiki baik konten ataupun prosedur pelaksanaannya, demikian pula dengan konten dan cara penyajian instrumen yang akan digunakan selama baseline samapi dengna intervensi. Hasil baseline sebanyak 3x terhadap 3 dari 5 wali asuh menunjukkan bahwa ketiga wali asuh menglami emosi-emosi negatif dalam menghadapi situasi pengasuhan yang pelik/sulit dan mengekspresikan reaksi auto pilot.

Kata kunci: mindful parenting, keterampilan pengasuhan, wali asuh.