Khoirunnisa & Kholifatul Amer Jannah
Apa sih gender itu?
Jary dan Jary (1991) menjelaskan gender ke dalam dua pengertian. Pertama, kata gender biasa digunakan untuk membedakan antara laki-laki dan perempuan berdasarkan anatomi jenis kelamin. Pada pengertian kedua, Gender lebih diartikan ke dalam pembagian “masculine” dan “feminine” melalui atribut-atribut yang melekat secara sosial dan psikologi sosial, atribut tersebut termasuk peran, penampilan, perilaku, dan sifat.
Bias Gender Dalam Pendidikan
Pengertian bias dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: simpangan atau belokan arah. Oleh karena itu, bias gender dalam pendidikan dapat diartikan sebagai ketimpangan gender yang mengunggulkan satu jenis kelamin tertentu dalam realitas pendidikan (Asrohah, 2008).
Konsep Psikologi yang Mempengaruhi Bias Gender di Bidang Pendidikan
- Self-Fulfilling Prophecy
Self-fulfilling prophecy merupakan proses dimana suatu ekspektasi guru/konselor akan membuat peserta disik berperilaku sesuai dengan ekspektasinya (Kassin, 2011).
- Stereotype Threat
Terdapat ancaman dari stereotip gender dikalangan masyarakat. Stereotip gender tersebut merupakan keyakinan masyarakat mengenai konsepsi dari laki-laki dan perempuan (Mahendra, 2017).
Referensi:
- Jary, D., & Jary, J. (1991). Dictionary of Sociology. Illinois: Dos Jones Irwin.
- Asrohah, H. (2008). Sosiologi Pendidikan. Surabaya: Kopertais Press.
- Kassin, & dkk. (2011). Social Psychology: Eight Edition. Belmont: Wadsworth Cengange Learning.
- Mahendra, I. (2017). Stereotip Gender dan Penyebaran Wacana Maskulinitas dalam Novel Balada Si Roy: Joe Karya Gola Gong. Jurnal Alayasastra,13 (2). 105-118.