Mengenal Model Pembelajaran Inkuiri

Andri Kurniawan (2022)Nam dan Anenda Bagus S. Ganesha (2022)

Definisi Model Pembelajaran dan Model Pembelajaran Inkuiri 

  • Secara epistimologi, strategi pembelajaran inkuiri dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari, menemukan dan memecahkan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Hamdani dan Islam, 2019:35).

Tokoh Pencetus Model Pembelajaran Inkuiri

  • Model pembelajaran inkuiri merupakan hasil pemikiran dari John Dewey dengan istilah berpikir reflektif (Dimova and Kamarska, 2015:30).
  • Model pembelajaran ini kemudian dikembangkan oleh Joseph Schwab dan Richard Suchman yang dikenal dengan nama “Inquiry-Based Learning” (Joyce and Weil, 2003:179) 

Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri

Menurut Suchman (1962), terdapat empat tahap dalam model pembelajaran inkuiri, yaitu:

  1. Pertanyaan/Pencarian Informasi 
  2. Pemilihan Hipotesis 
  3. Eksperimen 
  4. Kesimpulan 

Sintaksis Model Pembelajaran Inkuiri menurut (Joyce and Weil (2003:188):

  1. Fase satu: Konfrontasi dengan Masalah 
  2. Fase dua: Pengumpulan Data—Verifikasi 
  3. Fase tiga: Pengumpulan Data—Eksperimen 
  4. Fase empat: Mengorganisir, Merumuskan Penjelasan 
  5. Fase lima: Analisis Proses Inkuiri 

Tujuan Model Pembelajaran Inkuiri

  • Suyadi (2013: 116) mengatakan bahwa “tujuan utama pembelajaran inkuiri adalah membantu siswa untuk dapat mengembangkan disiplin ilmu intelektual dan keterampilan berfikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas rasa ingin tahunya tersebut.”

Kelebihan Model Pembelajaran Inkuiri (Suryobroto, 2009) 

  1. Mengembangkan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa
  2. Membangkitkan gairah pada siswa,
  3. Menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan,
  4. Memberi kesempatan untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan,
  5. Siswa terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar,
  6. Strategi ini berpusat pada siswa

Kekurangan pembelajaran inkuiri (Arikunto, 2014)

  1. Sulit merencanakan pembelajaran dan mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
  2. Memerlukan waktu yang panjang dalam pelaksanaannya sehingga strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan.

SUMBER REFERENSI

Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimova, Yordanka, and Kalima Kamarska. (2015). Rediscovering John Dewey’s Model of Learning Through Reflective Inquiry. Problems of education in the 21stcentury, Vol.63, pp. 29-39. [Online] Diakses dari: http://www.scientiasocialis.lt/pec/files/pdf/vol63/29-39.Dimova_Vol.63.pdf 

Hamdani, Risqyanto Hasan., dan Syaiful Islam. (2019). Inovasi Strategi Pembelajaran Inkuiri dalam Pembelajaran. PALAPA: Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Vol. 7, No. 1, hlm. 30-49. [Online] Diakses dari: https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/palapa/article/download/180/143/ 

Joyce, Bruce, and Marsha Weil. (2003). Models of Teaching: Fifth Edition. New Delhi: Prentice Hall of India Inc.

Metaputri, Ni Kadek. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Minat Belajar Terhadap Keterampilan Proses Sains Pada Siswa Kelas IV SD. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 49, Nomor 2, hlm. 89-97. [Online] Diakses dari: 

https://ejournal.undiksha.ac.id › JPP › article › download

Suchman, R. (1962). Inquiry Training and the Development of Scientific Thinking. Chicago: Rand McNally.

Suryobroto. (2009). Proses Belajar dan Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyadi. (2013). Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.